7 Pertanyaan Tentang Rambut Kemaluan Sering Dianggap Tabu
DokterSehat.Com – Membicarakan hal-hal terkait dengan kemaluan adalah hal yang sangat tabu dilakukan. Itulah kenapa beberapa dari kita sering menyimpan pertanyaan itu meski penasaran dengan jawabannya. Nah, salah satu pertanyaan yang sering dimiliki tapi jarang diungkapkan adalah masalah rambut kemaluan.
Pertanyaan tentang rambut kemaluan
Karena tidak juga mendapatkan jawaban dari pertanyaan yang dimiliki, akhirnya kita sering menduga-duga saja. Nah, agar masalah sensitif dan cukup krusial seperti rambut kemaluan tidak mengalami gangguan, ada baiknya untuk menyimak pertanyaan dan jawabannya di bawah ini.
Apakah memiliki fungsi? Tidak sekadar aksesori
Hampir semua organ di tubuh memiliki fungsi sendiri-sendiri, termasuk rambut kemaluan. Rambut kemaluan biasanya dianggap sepele dan tidak memiliki manfaat. Padahal ada banyak sekali manfaat yang bisa Anda dapatkan. Berikut beberapa manfaat yang sering terabaikan.
- Rambut kemaluan memiliki manfaat untuk menghindari gesekan yang terjadi pada kemaluan. Biasanya saat melakukan seks atau menggunakan pakaian dalam, area kemaluan yang sensitif sering sekali mengalami gesekan dan memicu rasa sakit.
- Mencegah terjadi infeksi dari luar. Rambut kemaluan akan menahan bakteri yang masuk dari luar. Dampaknya, kemaluan Anda akan menjadi lebih sehat dan masalah infeksi yang berbahaya tidak terjadi.
- Tanda dari kematangan organ reproduksi. Kematangan ini terlihat dari semakin tebalnya rambut kemaluan yang dimiliki seseorang.
- Menambah gairah seksual pada seseorang. Beberapa pasangan merasa lebih bergairah saat mereka melakukan seks dengan pasangan yang memiliki rambut tebal di tubuhnya termasuk area kemaluan.
- Menarik perhatian pasangan, area rambut kemaluan menjadi tempat transmisi dari feromon.
Rambut kemaluan membuat selangkangan tidak bersih
Banyak yang menganggap kalau rambut kemaluan tidak bersih dan wajib dipangkas habis. Akhirnya banyak dari kita memangkas habis rambut kemaluan yang dimiliki. Padahal rambut kemaluan tidak selalu berhubungan dengan tidak higienis. Karena ungsi dari rambut ini memang memerangkap minyak dan patogen.
Kalau Anda merasa rambut kemaluan tidak sehat, ada sebaiknya dibersihkan secara rutin. Kalau Anda bisa membersihkan rambut kemaluan secara rutin, kemungkinan besar bisa menjaga kebersihannya.
Wajarkah memiliki rambut kemaluan sangat tebal?
Sebenarnya sangat wajar memiliki rambut kemaluan yang sangat tebal. Karena lokasinya berada di dalam celana dalam dan fungsi untuk melindungi kemaluan, kemungkinan jadi sangat tebal akan besar. Yang perlu dikhawatirkan adalah saat rambut kemaluan sangat tipis atau malah tidak ada sama sekali, pada pria kondisi ini erat dengan rendahnya testosteron.
Dibiarkan atau dicukur saja?
Anda bebas mau melakukan apa saja dengan rambut kemaluan. Beberapa orang tetap membiarkan rambut kemaluannya menjadi sangat tebal karena bisa meningkatkan rasa percaya diri. Namun, ada juga yang memilih untuk membungkusnya hingga habis karena merasa lebih aman saat melakukannya.
Kalau Anda memutuskan untuk memangkas rambut kemaluan, ada baiknya untuk melakukannya dengan benar. Artinya tidak mencukur sembarangan karena bisa sangat berisiko.
Apa saja risiko mencukur rambut kemaluan?
Ada banyak sekali risiko yang akan Anda alami kalau mencukur rambut kemaluan secara sembarangan. Risiko itu terdiri dari:
- Muncul luka di area kemaluan. Misal pada pria, rambut kemaluan biasanya juga tumbuh di batang penis dan skrotum. Kalau tidak hati-hati saat melakukan pembersihan, ada kemungkinan tergores atau mungkin teriris.
- Mengalami infeksi. Saat Anda mencukur rambut kemaluan hingga habis, kemungkinan kulit iritasi akan besar. Itulah kenapa setelah dicukur area kulit tempat rambut kemaluan tumbuh sering terasa perih dan gatal.
- Muncul bisul atau sejenisnya dan membuat kulit agak membengkak.
- Gesekan kulit dengan celana dalam atau pakaian yang dipakai lebih besar.
- Dari beberapa studi yang dilakukan, memangkas rambut kemaluan hingga habis erat sekali dengan penularan penyakit menular seksual seperti klamidia, herpes, hingga sipilis dan HIV.
Bagaimana cara mencukur rambut kemaluan yang aman?
Meski berisiko, mencukur rambut kemaluan juga bisa dilakukan dengan aman. Pertama pastikan memakai pisau cukur yang sangat tajam. bersihkan area yang akan dicukur dengan air dan sabun hingga bersih. Selanjutnya gunakan pembersih tangan sebelum melakukannya. Setelah semua selesai baru diberi krim untuk memberikan rasa dingin dan mencegah iritasi serta infeksi yang berbahaya.
Bagaimana cara membersihkan rambut kemaluan?
Seperti yang sudah dikatakan sebelumnya, dicukur atau tidak tergantung dengan preferensi seseorang atau pasangan. Dicukur pun tidak masalah dan dibiarkan subur pun juga tidak perlu dikhawatirkan. Namun, kalau Anda ingin membiarkan rambut kemaluan tumbuh dengan subur, ada baiknya untuk menjaga kebersihannya dengan benar. Berikut beberapa cara yang bisa dilakukan.
- Bersihkan dengan sabun saat sedang mandi. Anda boleh menggunakan sabun apa saja asal tidak menyebabkan iritasi pada kulit.
- Aroma dari rambut kemaluan memang sangat khas. Beberapa orang suka dengan aroma itu meski banyak juga yang tidak menyukainya. Apa pun yang terjadi jangan sesekali menggunakan produk pewangi dan semprotkan ke area itu karena bisa mengganggu pH.
- Setelah buang air kecil atau air besar sebisa mungkin untuk mengelapnya. Anda bisa melakukannya hingga benar-benar kering baru memakai celana dalam kembali.
- Selalu cek kondisi rambut kemaluan dan juga kulit di bawahnya. Kalau muncul gatal atau ada kutunya, sebisa mungkin untuk segera mengatasinya.
Inilah beberapa pertanyaan tentang rambut kemaluan beserta jawabannya yang selama ini kerap kita miliki tapi takut diungkapkan. Nah, dari beberapa pertanyaan tentang rambut kemaluan di atas, kira-kira apa saja yang membuat Anda penasaran sebelumnya? Semoga setelah ini Anda tidak akan penasaran lagi dan lebih memahami apa yang kita miliki, ya.
Selain sebagai media informasi kesehatan, kami juga berbagi artikel terkait bisnis.
Posting Komentar untuk "7 Pertanyaan Tentang Rambut Kemaluan Sering Dianggap Tabu"